Perkembangan
IPTEK
Abad ke-21, saat di mana kita hidup sekarang,
merupakan masa di mana Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) mengalami
perkembangan yang sangat pesat. Yang paling jelas adalah perkembangan alat
komunikasi. Yang mulanya dulu hanya ada surat dan telepon kabel, kini telah
berkembang menjadi handphone, laptop, tablet PC, i-pad dan lain
sebagainya. Hal ini tentunya membawa dampak yang besar bagi kehidupan manusia.
Begitu banyak pekerjaan yang dapat diselesaikan dengan lebih mudah dan cepat
dari pada sebelumnya. Dalam hal ini tujuan perkembangan teknologi, yaitu
membuat kehidupan manusia dapat berjalan dengan lebih mudah bisa dikatakan
telah tercapai. Namun, sejalan dengan hukum alam, setiap hal apa lagi suatu
perubahan pasti akan membawa efek samping tertentu bagi setiap pihak yang
terlibat dalam siklus tersebut. Banyak hal yang berubah terkait dengan
perkembangan IPTEK ini, terutama pola hidup masyarakat.
Perubahan alat komunikasi terutama yang memberi dampak
paling besar. Masyarakat yang pada awalnya hanya menggunakan surat mulai
menggunakan handphone, e-mail, skype dan lain sebagainya untuk
berkomunikasi. Hal paling sederhana dan paling lekat dengan kehidupan kita saat
ini adalah Handphone. Handphone sebagai alat yang umum dipakai
saat ini bisa dikatakan bukan lagi barang mewah. Hal ini disebabkan karena
setiap kalangan masyarakat sudah dapat memiliki benda mungil penuh manfaat ini.
Mulai dari pekerja kantoran hingga supir angkot memilikinya. Jika diingat
kembali pada masa awal tahun 2000, sangat sulit bagi seseorang untuk memiliki
benda ini. bisa dikatakan Handphone saat itu termasuk pada
kalangan benda mewah. Hanya orang-orang kaya dan yang benar-benar memiliki
kepentingan yang memilikinya, apalagi laptop dan PC. Namun hanya dalam waktu 11
tahun hal ini berubah pesat. Perkembangan zama ternyata juga menuntut
perkembangan kebutuhan. Ha ini aka terlihat jelas di kalangan mahasiswa. Saat
ini mahasiswa yang tidak memiliki handphone, laptop atau PC akan sangat
kasulitan karena begitu banyak pekerjaan yang bergantung pada alat-alat ini.
Kebutuhan
1. Kebutuhan Primer
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan sifatnya wajib untuk dipenuhi. Contohnya adalah seperti sembilan bahan makanan pokok / sembako, rumah tempat tinggal, pakaian, dan lain sebagainya.
Kebutuhan primer adalah kebutuhan yang benar-benar amat sangat dibutuhkan orang dan sifatnya wajib untuk dipenuhi. Contohnya adalah seperti sembilan bahan makanan pokok / sembako, rumah tempat tinggal, pakaian, dan lain sebagainya.
2. Kebutuhan Sekunder
Kebutuhan sekunder adalah merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah semua kebutuhan pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder sifatnya menunjang kebutuhan primer. Misalnya seperti makanan yang bergizi, pendidikan yang baik, pakaian yang baik, perumahan yang baik, dan sebagainya yang belum masuk dalam kategori mewah.
Kebutuhan sekunder adalah merupakan jenis kebutuhan yang diperlukan setelah semua kebutuhan pokok primer telah semuanya terpenuhi dengan baik. Kebutuhan sekunder sifatnya menunjang kebutuhan primer. Misalnya seperti makanan yang bergizi, pendidikan yang baik, pakaian yang baik, perumahan yang baik, dan sebagainya yang belum masuk dalam kategori mewah.
3. Kebutuhan Tersier / Mewah /
Lux
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia yang sifatnya mewah, tidak sederhana dan berlebihan yang timbul setelah terpenuhinya kebutuhan primer dan kebutuhan skunder. Contohnya adalah mobil, antena parabola, pda phone, komputer laptop notebook, tv 50 inchi, jalan-jalan ke hawaii, apartemen, dan lain sebagainya.
Kebutuhan tersier adalah kebutuhan manusia yang sifatnya mewah, tidak sederhana dan berlebihan yang timbul setelah terpenuhinya kebutuhan primer dan kebutuhan skunder. Contohnya adalah mobil, antena parabola, pda phone, komputer laptop notebook, tv 50 inchi, jalan-jalan ke hawaii, apartemen, dan lain sebagainya.
Peranan IPTEK pada Ekonomi, Sosial, Budaya
Perkembangan teknologi juga membawa pengaruh yang signifikan
dalam kegiatan ekonomi dan bisnis. Sadar tidak sadar, perkembangan teknologi
yang semakin pesat ini ternyata juga berhasil membuka peluang usaha atau bisnis
baru, yang tentu saja dapat memberikan “nafas baru” dalam sektor perekonomian.
Dengan adanya media online yang semakin berkembang, siapa saja dapat berusaha
dengan mudahnya melalui media online tersebut. Berdagang melalui situs jejaring
sosial, misalnya, sangat mudah dilakukan oleh siapa saja dan tidak memerlukan
biaya yang besar. Kita tinggal membuat account di situs jejaring sosial,
memajang gambar-gambar barang yang akan dijual melalui situs jejaring sosial
tersebut, dan mempromosikannya kepada khalayak. Usaha seperti ini tentu saja
sangat minim modal, namun terbukti efektif dalam meraup keuntungan yang cukup
besar.
Selain bisnis online, perkembangan teknologi
juga dapat mempengaruhi perusahaan dalam beriklan. Kegiatan beriklan tidak lagi
hanya dilakukan melalui media-media konvensional, tetapi juga dapat dilakukan
melalui media online. Pemasangan iklan dan promosi melalui media online
juga dianggap sangat efektif karena sebagian besar masyarakat sudah dan
sering mengakses internet.
Dalam bidang sosial dan budaya, perkembangan teknologi
juga membawa pengaruh yang sangat besar dalam adat istiadat, kebiasaan, dan
kehidupan bermasyarakat. Misalnya, perkembangan teknologi yang sangat pesat ini
ternyata mengubah pola interaksi dan komunikasi dalam masyarakat Indonesia yang
telah membudaya sebelumnya. Dulu, masyarakat Indonesia dikenal sebagai orang-orang
yang sangat ramah dan akrab satu sama lain. Budaya “makan nggak makan asal
ngumpul” pun begitu tertanam dalam kehidupan bermasyarakat di Indonesia.
Namun, perkembangan teknologi telah berhasil “membelokkan” itu. Dengan
teknologi komunikasi yang semakin pesat, masyarakat tidak perlu lagi “ngumpul”untuk
sekedar mengobrol atau bertukar cerita. Melalui perkembangan teknologi,
kegiatan komunikasi tetap bisa dilakukan dalam jarak sejauh apapun. Kita dapat
mengobrol dan berkomunikasi dengan teman di luar kota atau luar negeri melalui
telepon dan ponsel. Selain itu, kita juga bisa melakukannya melalui messenger
atau chatboard di internet. Canggihnya lagi, kita juga bisa bertatap
muka dan seakan-akan berbicara langsung dengan orang di luar sana melalui Skype.
Semakin maraknya situs jejaring sosial di internet
juga mempengaruhi kehidupan sosial, kebiasaan, dan budaya masyarakat.
Situs-situs jejaring sosial ini bukan hanya memperluas pergaulan dan kehidupan
sosial masyarakat, tetapi juga membuatnya semakin tanpa batas. Misalnya, kita
dapat dengan mudah mencari tahu kehidupan pribadi orang-orang yang mungkin
tidak kita kenal sama sekali melalui Facebook. Tanpa disadari, kita
dapat merasa mengenal orang tersebut karena seringnya melihat kehidupan orang
tersebut di dunia virtual.
Sayangnya, perkembangan teknologi ini tidak diikuti
oleh regulasi yang jelas dan tegas. Media-media komunikasi ini seringkali
dimanfaatkan untuk hal-hal yang sangat merugikan masyarakat, misalnya
menampilkan unsur-unsur pornografi dan kekerasan yang berlebihan kepada
masyarakat. Di televisi, misalnya, masih sering ditampilkan adegan-adegan
pornografi atau bahkan kekerasan yang sangat sadis. Mirisnya lagi,
adegan-adegan ini juga dapat dinikmati oleh anak-anak yang masih mudah sekali
terpengaruh oleh tayangan televisi. Begitupun dalam media online, masyarakat
(termasuk anak-anak) dapat dengan mudahnya mengakses gambar-gambar porno dan
asusila di internet secara bebas. Masyarakat Indonesia masih cenderung kurang
kritis dalam memilah-milah mana acara yang pantas ditonton atau tidak.
Kesadaran diri dan self-regulation dari masyarakat masih tergolong
rendah. Para orang tua, misalnya, masih kurang mengawasi anak-anaknya dalam
menonton televisi atau mengakses internet. Seharusnya, orang tua lah yang sigap
memilah-milah dan mengawasi acara seperti apa yang pantas dan tidak pantas
ditonton oleh anak-anaknya. Jangan sampai orang tua membiarkan anak-anaknya
menonton tayangan-tayangan dewasa dan acara-acara yang mengandung unsur
kekerasan, karena hal ini dapat berdampak buruk bagi pertumbuhan otak, sikap,
dan psikologis si anak kelak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar