Asal Mula
kehidupan Bumi
a. Teori Abiogenesis dan Biogenesis
Teori Abiogenesis
Menurut
penganut paham abiogenesis, makhluk hidup tersebut terjadi begitu saja secara
spontan. Itu sebabnya, teori abiogenesis ini disebut juga generation
spontanea. Bila pengertian abiogenesis dan generation spontanea digabung,
maka konsepnya menjadi: makhluk hidup yang pertama kali di bumi berasal dari
benda mati / tak hidup yang terjadinya secara spontan (sebenarnya ini adalah
dua teori yang berbeda, tetapi orang sudah kadung salah kaprah).
Paham abiogenesis bertahan cukup lama, yaitu semenjak zaman Yunani Kuno (ratusan tahun sebelum Masehi) hingga pertengahan abad ke-17, dimana Antonie Van Leeuwenhoek menemukan mikroskop sederhana yang dapat digunakan untuk mengamati makhluk-makhluk aneh yang amat kecil yang terdapat pada setetes air rendaman jerami. Oleh para pendukung paham abiogenesis, hasil pengamatan Antonie Van Leeuwenhoek ini seolah-olah memperkuat pendapat mereka tentang abiogenesis. Hasil pengamatan Anthoni ditulisnya dalam sebuah catatan ilmiah yang diberi judul “Living in a drop of water“. Tokoh lain pendukung teori ini adalah John Needham.
Teori Biogenesis
Teori ini
bertentangan dengan teori abiogenesis, karena menganggap bahwa makhluk hidup
berasal dari makhluk hidup yang sudah ada sebelumnya. Tiga tokoh terkenal
pendukung teori ini adalah Francesco Redi, Lazzaro Spallanzani, dan Louis
Pasteur.
1. Francesco Redi
1. Francesco Redi
Menurut Redi
belatung yang terdapat pada daging berasal dari telur lalat. Labu ke III tidak
terdapat belatung karena tertutup rapat sehingga lalat tidak bisa masuk.
Sayangnya, meskipun tertutup rapat ternyata pada labu tersebut bisa muncul
belatung. Ini disebabkan karena Redi tidak melakukan sterilisasi daging pada
disain percobaan.
2. Lazzaro Spallanzani
Menurut
Spallanzani mikroba yang tumbuh dan menyebabkan busuknya kaldu berasal dari
mikroba yang beraada di udara. Pendukung paham abiogenesis keberatan dengan
disain Spallanzani karena menurut anggapan mereka, labu yang tertutup
menyebabkan gaya hidup (elan vital) dari udara tidak dapat masuk,
sehingga tidak memungkinkan munculnya makhluk hidup (mikroba).
3. Louise Pasteur
Pasteur
menyempurnakan percobaan Redi dan Spallanzani. Ia menggunakan kaldu dalam labu
yang disumbat dengan gabus. Selanjutnya gabus tersebut ditembus dengan
pipa berbentuk leher angsa (huruf S), kemudian dipanaskan. Setelah dingin
dibiarkan beberapa hari kemudian diamati. Ternyata air kaldu tetap jernih dan
tidak ditemukan mikroba.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya kaldu.
Disain pipa yang berbentuk leher angsa tersebut memungkinkan masuknya gaya hidup dari udara, tetapi ternyata tidak didapati makhluk hidup dalam kaldu. Menurut Pasteur, mikroorganisme yang tumbuh dalam kaldu berasal dari udara. Mereka tidak bisa masuk karena terhambat oleh bentuk pipa. Hal ini bisa dibuktikan bila labu dimiringkan sedemikian rupa sehingga kaldu mengalir melalui pipa dan menyentuh ujung pipa, ternyata beberapa hari kemudian menyebabkan busuknya kaldu.
b.
Perkembangbiakan
secara seksual dan aseksual
Seksual
Pada
umumnya reproduksi baru dapat berlangsung setelah hewan mencapai
masa pubertas atau dewasa kelamin, dan hal ini diatur oleh
kelenjar-kelenjar endokrin danhormon yang dihasilkan dalam tubuh hewan. Hewan
tingkat tinggi, termasuk ternak, bereproduksi
secara seksual, dan proses reproduksinya meliputi beberapa tingkatanfisiologik yang meliputi fungsi-fungsi yang sangat
komplek dan terintegrasi antara prosesyang satu dengan yang lainnya.
Tingkatan-tingkatan fisiologik tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Pembentukan sel-sel kelamin (gamet)
2.
Pelepasan sel-sel gamet yang telah berdiferensiasi secara fungsional
3.
Perkawinan untuk mempertemukan gamet jantan dan gamet betina
4.
Fertilisasi, fusi antara kedua pronuclei
5.
Pertumbuhan, diferensiasi dan perkembangan zigote sampai kelahiran normal
Aseksual
Reproduksi aseksual adalah proses reproduksi
dimana keturunan timbul dari orangtua tunggal, dan mewarisi gen dari satu orang
tua. Aseksual adalah reproduksi yang tidak melibatkan meiosis, ploidi
pengurangan, atau fertilisasi. Sebuah definisi yang lebih ketat adalah agamogenesis
yang adalah reproduksi tanpa fusi gamet. Reproduksi aseksual adalah bentuk
reproduksi organisme bersel tunggal seperti archaea, bakteri, dan protista.
Banyak tanaman dan jamur bereproduksi secara aseksual juga.
Sementara semua prokariota
bereproduksi secara aseksual (tanpa pembentukan dan fusi gamet), mekanisme
transfer gen lateral yang seperti konjugasi,
transformasi, dan transduksi kadang-kadang disamakan dengan reproduksi seksual. Kurang
lengkapnya reproduksi seksual relatif jarang terjadi diantara organisme
multiseluler, terutama hewan.
Hal ini tidak sepenuhnya
mengerti mengapa kemampuan untuk bereproduksi secara seksual begitu umum di
antara mereka. Hipotesis saat ini menunjukkan bahwa reproduksi aseksual mungkin
memiliki manfaat jangka pendek ketika pertumbuhan penduduk yang cepat adalah
penting atau dalam lingkungan yang stabil, sedangkan reproduksi seksual
menawarkan keuntungan bersih dengan generasi yang lebih cepat memungkinkan
keragaman genetik, memungkinkan adaptasi
terhadap perubahan lingkungan. Kendala perkembangan mungkin mendasari mengapa
beberapa hewan telah melepaskan reproduksi seksual sepenuhnya dalam siklus
hidup mereka.
Reproduksi aseksual
misalnya Membelah diri, Tunas (Reproduksi), Reproduksi vegetatif, Fragmentasi, Sporogenesis, Partenogenesis,
dan Apomiksis.
Geografi
Kehidupan
Penyebaran makhluk hidup
Faktor-faktor yang menentukan adanya
variabilitas geografik makhluk hidup yang menyebar di atas permukaan bumi ini
adalah sebagai berikut.
1.
Faktor lingkungan, terdiri dari lingkungan abiotik
yaitu tanah, air, temperatur dan iklim di tempat itu. Lingkungan biotik adalah
lingkungan antara makhluk-makhluk hidup itu sendiri.
2.
Faktor sejarah, yang menurut sejarah geografi bumi
ini dahulu kala hanya terdiri dari satu benua dan satu samudra. Kemudian retak
dan bergeser secara sangat perlahan dan membentuk benua-benua, samudra dan
lautan.
3.
Faktor hambatan penyebaran. Hambatan itu terdiri
antara lain daratan untuk makhluk penghuni lautan yaitu daratan atau benua dan
daratan yang menyempit seperti Amerika Tengah (Costa Rica). Bagi makhluk
daratan, hambatannya adalah lautan dan selat.
Ketiga faktor
tersebut dapat kita sebut sebagai faktor geografik. Di samping faktor geografik
masih ada faktor genetik, baik variasi yang dihasilkan dari perkawinan maupun
mutasi genetik.
Geografi tumbuhan,
ternyata merupakan variasi pantai tropik menuju kutub yang sama dengan variasi
dari pantai tropik ke puncak gunung, yaitu daerah tropis berhutan lebat,
subtropis hutannya agak menipis, dan pada daerah beriklim dingin terdapat
padang rumput atau hutan cemara dan pakis, serta daerah dekat kutub terdiri
dari taiga kemudian tundra dan lumut. Di kutub tak ada tumbuhan.
Pembagian wilayah menurut
iklim
1) Iklim Tropis
Iklim tropis terletak antara 0° – 231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.
Ciri-ciri
iklim tropis adalah sebagai berikut: Suhu udara rata-rata tinggi, karena
matahari selalu vertikal. Umumnya suhu udara antara 20- 23°C. Bahkan di
beberapa tempat rata-rata suhu tahunannya mencapai 30°C.
- Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
- Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan beraturan.
- Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
2) Iklim Sub Tropis
Iklim sub tropis terletak antara 231/2° – 40°LU/LS. Daerah ini merupakan peralihan antara iklim tropis dan iklim sedang.
Ciri-ciri
iklim sub tropis adalah sebagai berikut:
- Batas yang tegas tidak dapat ditentukan dan merupakan daerah peralihan dari daerah iklim tropis ke iklim sedang.
- Terdapat empat musim, yaitu musim panas, dingin, gugur, dan semi. Tetapi musim dingin pada iklim ini tidak terlalu dingin. Begitu pula dengan musim panas tidak terlalu panas.
- Suhu sepanjang tahun menyenangkan. Maksudnya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin.
- Daerah sub tropis yang musim hujannya jatuh pada musim dingin dan musim panasnya kering disebut daerah iklim Mediterania, dan jika hujan jatuh pada musim panas dan musim dinginnya kering disebut daerah iklim Tiongkok.
3) Iklim Sedang
Iklim sedang terletak antara 40°- 661/2° LU/LS. Ciri-ciri iklim sedang adalah sebagai berikut:
- Banyak terdapat gerakan-gerakan udara siklonal, tekanan udara yang sering berubah-ubah, arah angin yang bertiup berubah-ubah tidak menentu, dan sering terjadi badai secara tiba-tiba.
- Amplitudo suhu tahunan lebih besar dan amplitudo suhu harian lebih kecil dibandingkan dengan yang terdapat pada daerah iklim tropis.
4) Iklim Dingin (Kutub)
Iklim dingin terdapat di daerah kutub. Oleh sebab itu iklim ini disebut pula sebagai iklim kutub. Iklim dingin dapat dibagi dua, yaitu iklim tundra dan iklim es.
Ciri-ciri iklim tundra adalah sebagai berikut:
- Musim dingin berlangsung lama
- Musim panas yang sejuk berlangsung singkat.
- Udaranya kering.
- Tanahnya selalu membeku sepanjang tahun.
- Di musim dingin tanah ditutupi es dan salju.
- Di musim panas banyak terbentuk rawa yang luas akibat mencairnya es di permukaan tanah.
- Vegetasinya jenis lumut-lumutan dan semak-semak.
- Wilayahnya meliputi: Amerika utara, pulau-pulau di utara Kanada, pantai selatan Greenland, dan pantai utara Siberia.
Sedangkan
ciri-ciri iklim es atau iklim kutub adalah sebagai berikut:
• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.
• Suhu terus-menerus rendah sekali sehingga terdapat salju abadi.
• Wilayahnya meliputi: kutub utara, yaitu Greenland (tanah hijau) dan Antartika di kutub selatan.
Pembagian wilayah
penyebaran hewan
Alfred Russel
Wallace pada tahun 1876 membagi wilayah penyebaran hewan menjadi 6 yaitu:
AUSTRALIA
Meliputi wilayah :
Australia, Selandia Baru,Irian, Maluku dan Pulau-pulau di sekitar daerah Samudera
Pasifik.
Jenis hewannya antara lain, kanguru, trenggiling, koala, kasuari,
cendrawasih dankiwi
ORIENTAL
Meliputi wilayah :Indonesia bagian barat, Malaysia, Ceylon, Kepulauan
Formosa, Filipina
Jenis hewannya antara lain: harimau, gajah, orang utan, badak
bercula satu atau dua, antilop ,tapir.
ETHIOPIA
Meliputi wilayah: Afrika
sebelah selatan, Madagaskar, Arabia bagian selatan
Jenis hewannya antara lain: jerapah, zebra, antilop, badak afrika ,ikan paru-paru ,babon,
gorila, simpanse, lemur
NEOTROPIK
Meliputi wilayah: Meksiko bagian selatan, Amerika bagian tengah, Amerika Selatan
Jenis hewannya antara lain:trenggiling (Giant anteater), Menjangan, Babi, Antilop, Kuda, tapir
Meliputi wilayah: Meksiko bagian selatan, Amerika bagian tengah, Amerika Selatan
Jenis hewannya antara lain:trenggiling (Giant anteater), Menjangan, Babi, Antilop, Kuda, tapir
PALEARTIK
Meliputi wilayah: Eurasia, Himalaya, Persia, Afganistan, Afrika,
Inggris ,Jepang
Jenis hewannya
antara lain: tikus air, Bison
,Kucing kutub.
NEARTIK
Meliputi wilayah : Amerika Utara, Greenland
Jenis hewannya
antara lain: Kalkun, mocking bird, Salamander, Bison, Caribau , muscox
Evolusi
Teori evolusi pada makhluk
hidup
Teori
evolusi menurut Jean Lamarck
·
Evolusi organik terjadi karena perubahan-perubahan
yang disebabkan oleh pengaruh lingkungannya dapat diturunkan.
·
Organ yang mengalami perubahan karena terus menerus
dipakai akan berkembang makin sempurna dan organ yang tidak diperlukan lagi
lama kelamaan perkembangannya menurun dan akhirnya rudiment atau atrofi.
Teori
evolusi menurut Charles Darwin
- Spesies yang ada sekarang adalah keturunan dari spesies-spesies sebelumnya.
- Seleksi alam sangat menentukan berlangsungnya mekanisme evolusi.
Seleksi alam
merupakan gagasan murni dari Darwin. Sementara teori pertama di atas telah ada sejak
jama Yunani kuno, hanya saja Darwin menjelaskannya secara lebih tajam dan
detil.
Perubahan makhluk hidup
ü Seleksi
alam
Seleksi alam adalah proses di mana mutasi genetika yang
meningkatkan keberlangsungan dan reproduksi suatu organisme menjadi (dan tetap)
lebih umum dari generasi yang satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi.
Ia sering disebut sebagai mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:
- Variasi terwariskan terdapat dalam populasi organisme.
- Organisme menghasilkan keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup
- Keturunan-keturunan ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.
Kondisi-kondisi ini menghasilkan
kompetisi antar organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab
itu, organisme dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih
berkemungkinan mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan
cenderung tidak akan diwariskan ke generasi selanjutnya.
ü Hanyutan genetika
Hanyutan genetika atau ingsut genetik merupakan perubahan
frekuensi alel dari satu generasi ke generasi selanjutnya yang terjadi karena
alel pada suatu keturunan merupakan sampel acak (random sample) dari
orang tuanya; selain itu ia juga terjadi karena peranan probabilitas dalam
penentuan apakah suatu individu akan bertahan hidup dan bereproduksi atau
tidak. Dalam istilah matematika, alel berpotensi mengalami galat
percontohan (sampling error). Karenanya, ketika gaya dorong
selektif tidak ada ataupun secara relatif lemah, frekuensi-frekuensi alel
cenderung "menghanyut" ke atas atau ke bawah secara acak (langkah acak). Hanyutan ini berhenti ketika sebuah alel pada
akhirnya menjadi tetap, baik karena menghilang dari populasi, ataupun
menggantikan keseluruhan alel lainnya. Hanyutan genetika oleh karena itu dapat
mengeliminasi beberapa alel dari sebuah populasi hanya karena kebetulan saja.
Bahkan pada ketidadaan gaya selektif, hanyutan genetika dapat menyebabkan dua
populasi yang terpisah dengan stuktur genetik yang sama menghanyut menjadi dua
populasi divergen dengan set alel yang berbeda.
Waktu untuk sebuah alel menjadi tetap oleh hanyutan
genetika bergantung pada ukuran populasi, dengan fiksasi terjadi lebih cepat
dalam populasi yang lebih kecil. Pengukuran populasi yang tepat adalah ukuran populasi efektif,
yakni didefinisikan oleh Sewall Wright sebagai bilangan teoretis
yang mewakili jumlah individu berkembangbiak yang akan menunjukkan derajat
perkembangbiakan terpantau yang sama.
ü Adaptasi
Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang
meningkatkan fungsi organ tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih baik
dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia diakibatkan oleh kombinasi perubahan
acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus menerus yang diikuti
oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap lingkungannya. Proses ini
dapat menyebabkan penambahan ciri-ciri baru ataupun kehilangan ciri-ciri
leluhur. Contohnya adalah adaptasi bakteri terhadap seleksi antibiotik melalui perubahan genetika yang menyebabkan resistansi antibiotik. Hal
ini dapat dicapai dengan mengubah target obat ataupun meningkatkan aktivitas
transporter yang memompa obat keluar dari sel. Contoh lainnya adalah bakteri Escherichia coli yang berevolusi menjadi berkemampuan
menggunakan asam sitrat sebagai nutrien pada sebuah eksperimen
laboratorium jangka panjang, ataupun Flavobacterium
yang berhasil menghasilkan enzim yang mengijinkan bakteri-bakteri ini tumbuh di
limbah produksi nilon.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar